

Penerbangan Air India dengan nomor AI-171 yang jatuh pada 12 Juni 2025 menjadi sorotan dunia. Pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner itu jatuh di sekitar Bandara Ahmedabad, India, dalam perjalanan dari London ke Ahmedabad. Dari total 245 penumpang dan awak, hanya satu orang yang dilaporkan selamat. Kini, semua perhatian tertuju pada proses analisis kotak hitam yang mulai dibuka dan diteliti oleh tim investigasi.
Kotak hitam atau flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) adalah dua perangkat penting yang bisa mengungkap apa sebenarnya yang terjadi di detik-detik terakhir sebelum pesawat kehilangan kendali. Pemerintah India bersama Badan Keselamatan Transportasi AS (NTSB) dan Boeing telah memulai penyelidikan intensif atas isi kotak hitam ini.
Apa Itu Kotak Hitam?
Meski disebut “kotak hitam”, benda ini sebenarnya berwarna oranye terang agar mudah ditemukan di puing kecelakaan. Fungsinya sangat penting karena merekam:
- Data penerbangan: seperti kecepatan, ketinggian, arah, kondisi mesin, dan banyak lagi.
- Suara di kokpit: termasuk percakapan pilot, suara alarm, dan bunyi-bunyian teknis.
Kedua perangkat ini akan dianalisis untuk mencari tahu faktor teknis maupun non-teknis yang menyebabkan kecelakaan.
Tahapan Proses Analisis
Menurut pernyataan resmi dari Kementerian Penerbangan Sipil India, proses analisis kotak hitam dilakukan di laboratorium penerbangan di New Delhi, dengan pendampingan tim teknis dari Boeing dan NTSB. Proses ini tidak instan, tapi melewati tahapan seperti:
- Ekstraksi data mentah
Langkah awal yaitu mengambil data dari perangkat yang kadang rusak akibat benturan. Butuh alat khusus agar data tidak hilang. - Pembersihan dan penyelarasan data
Setelah datanya diambil, tim akan menyinkronkan waktu dan menyaring bagian-bagian yang relevan, terutama 10–20 menit terakhir sebelum jatuh. - Analisis lintas data
Tim gabungan membandingkan data penerbangan dengan suara pilot untuk mencari tahu apakah ada masalah teknis, kesalahan manusia, atau gangguan eksternal. - Pembuatan laporan awal
Diperkirakan, laporan awal dari investigasi ini akan dirilis 30 hari setelah proses dimulai.
Dugaan Awal dan Fokus Penyelidikan
Meski belum ada kesimpulan resmi, beberapa dugaan awal mulai mencuat. Salah satunya adalah masalah sistem flaps yang dilaporkan sempat gagal bekerja saat pesawat menurunkan kecepatan mendekati bandara. Flaps adalah bagian dari sayap pesawat yang membantu mengontrol kecepatan dan keseimbangan saat mendarat.
Selain itu, rekaman suara juga akan jadi kunci. Apakah ada komunikasi darurat dari kokpit? Apakah pilot mengucapkan sesuatu tentang kerusakan atau kehilangan kendali? Semua ini masih dalam tahap penguraian.
Dampak Global dari Kasus Ini
Kecelakaan AI-171 ini tidak hanya berdampak pada keluarga korban, tapi juga mengguncang dunia penerbangan global. Berikut beberapa dampaknya:
- Pemeriksaan ketat pada Boeing 787
Beberapa maskapai di Asia dan Eropa mulai lakukan inspeksi ulang terhadap armada Dreamliner mereka. - Kekhawatiran terhadap keselamatan pilot
Diskusi tentang pelatihan pilot dan kemampuan menangani kegagalan teknis kembali mengemuka. - Paris Air Show terganggu
Beberapa eksekutif Boeing membatalkan kehadiran di Paris Air Show, acara terbesar industri penerbangan, sebagai bentuk empati dan untuk fokus pada penyelidikan.
Harapan dari Hasil Analisis
Kita tentu berharap dari proses ini bisa ditemukan penyebab pasti agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi. Dunia penerbangan sangat mengandalkan informasi dari kotak hitam untuk memperbaiki sistem keamanan dan menghindari risiko di masa depan.
Proses ini memang makan waktu, tapi hasilnya akan sangat penting—bukan hanya untuk keluarga korban, tapi juga untuk semua orang yang menggunakan pesawat setiap hari. Karena dari satu kotak kecil itu, bisa lahir perubahan besar dalam sistem keselamatan penerbangan.
Penutup
Membaca berita tentang jatuhnya pesawat memang selalu menyisakan rasa tidak nyaman. Tapi dari setiap tragedi, ada pelajaran yang bisa diambil. Analisis kotak hitam Air India AI-171 adalah langkah penting untuk mengurai misteri di balik kecelakaan tersebut dan mencegahnya terulang.
Baca Juga : Drone dalam Dunia Pertanian: Teknologi Terbang untuk Masa Depan Tani